Skip to main content

Panggilan Sayang dalam Bahasa Korea untuk Pasangan Romantis

 
Seperti pada bahasa-bahasa lainnya, panggilan sayang dalam bahasa Korea juga berbeda-beda. Kalau di Indonesia mungkin seperti beb, say, ay, dll.
Berikut adalah panggilan sayang ala Korea yang biasa diungkapkan oleh pasangan di sana.

Daftar Isi [show]

Panggilan Sayang Bahasa Korea


huffingtonpost.ca
Pertama, akan saya tuliskan panggilan sayang bahasa Korea yang umum digunakan, sebelum di akhir nanti saya juga akan tuliskan panggilan paling romantis yang pernah ada, paling otentik, paling asli, dan paling murni tanpa motif-motif lain. Sedikit lebay memang, tapi kamu juga nanti akan setuju. πŸ™‚

Oppa

Sebetulnya, oppa adalah bahasa umum untuk menyebut seorang kakak laki-laki. Tetapi kemudian kata ini terdistorsi dan mengalami pergeseran makna meskipun tidak harus digeneralisir. Maksudnya, oppa sering menjadi panggilan sayang seorang perempuan pada pasangan laki-lakinya.
Dari pelafalannya, kata ‘oppa’ memang lucu untuk dikatakan, apalagi kalau yang mengatakannya adalah seorang perempuan yang juga lucu, tentu menambah rasa cinta bukan?
Mirip seperti di daerah Sunda, di mana banyak istri yang memanggil suaminya dengan sebutan ‘Aa’ (kakak laki-laki dalam bahasa Sunda).

Chagiya

Selanjutnya ‘chagiya’. Kata tersebut memang berarti sayang dalam bahasa Indonesia. Jadi, sangat lazim sekali ketika seseorang memanggil pasangannya dengan kata ‘chagiya’. Mungkin kalau dalam bahasa Indonesia: Say, ayang, yayang, bebeb, dll.
Meski tidak ‘selucu’ pelafalan kata oppa, chagiya memang umum digunakan oleh pasangan-pasangan di sana untuk memanggil satu sama lain.

Yeobo

Selanjutnya ‘yeobo’. Bila kamu coba translate kata yeobo dan chagiya ke dalam bahasa Inggris di google translate, pasti kamu akan mendapatkan terjemahan yang sama: honey
Maka sepertihalnya chagiya … yeobo merupakan panggilan sayang yang umum digunakan di Korea untuk memanggil pasangannya.

Anae / Buin

Selanjutnya ‘anae’ atau ‘buin’. Keduanya memiliki arti dan fungsi yang sama; yakni panggilan sayang untuk istri di Korea. Perbedaannya hanya terletak pada sifat dari kata itu; formal dan non formal.
Panggilan sayang bahasa Korea untuk istri yang formal adalah ‘anae’; sementara yang tidak formal adalah ‘buin’.
Secara umum, kata ‘anae’ dan ‘buin’ dipakai ketika umur pernikahan masih muda. Wajar memang, di Indonesia pun begitu bukan? Sampai ada anekdot lucu, “Baru awal nikah, kentut ditahan-tahan; kalau udah lama nikah dibagi-bagi gak pernah segan.”
Di Korea pun sama, mungkin awalnya seorang suami memanggil pada istrinya dengan sebutan ‘anae’, lama-lama menjadi ‘buin’, lama-lama menjadi panggilan sayang biasa seperti ‘yeobo’ atau ‘chagiya’.

Baolggul

Ada satu panggilan sayang lagi yang biasa digunakan di Korea sana dan bias dipakai buat kamu yang sedang ingin Korea-korea-an dengan pasangan kamu. Semacam panggilan sayang ala-ala Korea.
Panggilan sayang itu adalah ‘baolggul’. Kalau diucapkan oleh orang Indonesia mungkin sulit ya, tetapi jatuhnya bakal jadi lucu. Dan lucu … akan menambah romantisme keluarga.
Terjemah dari ‘baolggul’ sama saja dengan panggilan sayang yang lain (kecuali ‘oppa’), yaitu: sayang

Kalimat Penyataan Cinta – Aku Cinta Kamu dalam Bahasa Korea


hipwee.com
Oke, setelah tahu panggilan sayang (pengganti panggilan nama) yang biasa diucapkan seseorang pada pasangannya, akan lebih baik jika kamu juga tahu bagaimana ungkapan cinta dalam bahasa Korea.
Cinta sendiri bila diterjemahkan ke dalam bahasa Korea menjadi ‘sarang’ (μ‚¬λž‘); dan kalimat ‘aku cinta kamu’ dalam bahasa Korea adalah naneun neoreul sarang hada (λ‚˜λŠ” λ„ˆλ₯Ό μ‚¬λž‘ ν•˜λ‹€) atau jeoneun dangsineul srang hamnida (μ €λŠ” 당신을 μ‚¬λž‘ν•©λ‹ˆλ‹€) untuk kalimat yang lebih formal.
Kesimpulannya begini:
  • Cinta: Sarang (μ‚¬λž‘)

  • Aku Cinta Kamu: Naneun neoreul sarang hada (λ‚˜λŠ” λ„ˆλ₯Ό μ‚¬λž‘ ν•˜λ‹€) atau jeoneun dangsineul srang hamnida (μ €λŠ” 당신을 μ‚¬λž‘ν•©λ‹ˆλ‹€)

Ada juga panggilan lain; seperti halnya di Indonesia, cara mengungkapkan cinta itu bisa dengan ‘aku cinta kamu’ atau ‘aku sayang kamu’ atau juga ‘aku suka sama kamu’. Dan bila tingkat ke-lebay-an sudah di ubun-ubun, biasanya banyak orang yang mengungkapkan cintanya dengan, ‘aku tidak bisa hidup tanpamu’.
Lalu bagaimana bahasa Koreanya?
  • Aku menyukaimu: Niga joah (λ„€κ°€ μ’‹μ•„)

  • Aku suka sama kamu: Dangsini joayo (λ‹Ήμ‹  이 μ’‹μ•„μš”)

  • Aku tidak bisa hidup tanpamu (santai): Dangsin obsi mot sara (λ‹Ήμ‹  없이 λͺ» μ‚΄μ•„)

  • Aku tidak bisa hidup tanpamu (sungguh-sungguh): Neo obsi mot sara (λ„ˆ 없이 λͺ» μ‚΄μ•„)

  • Tidak ada orang lain sepertimu (santai): Neo bakke obso (λ„ˆ 밖에 μ—†μ–΄)

  • Tidak ada orang lain sepertimu (sungguh-sungguh): Dangsin bakke obsoyo (λ‹Ήμ‹  밖에 μ—†μ–΄μš”)

Selanjutnya, bahasa sayang paling romantis dan paling asli di seantero dunia. Pengungkapan cinta yang tidak disertai niatan untuk menyakiti, tetapi untuk membangun bahtera yang dikemudi menyusuri tepian-tepian kebahagiaan. Apa itu?
Tidak lain dan tidak bukan adalah … pernyataan cinta dengan mengajak menikah. Nah, bagaimana bahasa Koreanya mengajak seseorang untuk menikah?
  • Maukah kamu menikah denganku?: Narang gyorhon hae jullae? (λ‚˜λž‘ 결혼 ν•΄ μ€„λž˜?)
Apalagi yang bisa menandingi pengungkapan rasa cinta selain keinginan untuk menikahi? Tidak ada. Coklat segunung Mahameru pun tidak akan mampu menukar barang satu kata pun dari kalimat ‘Maukah kau menikah denganku?’
Selanjutnya, setelah menikah, gombal bagaimanapun bisa menjadi asik. Seperti misalkan mengungkapkan rasa sayang dengan panggilan yang romantis.
Panggilan sayang dalam bahasa Korea yang romantis tapi tidak lebay yaitu
  • Aku ingin selalu hidup bersamamu: Gatchi Itgoshipo (같이 있고 μ‹Άμ–΄)


Itu dia ragam panggilan sayang dalam bahasa Korea yang bisa kamu pakai bila ingin mewarnai kehidupan percintaan dengan warna yang lain. Semoga terus berbahagia.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Paragraf Simple Past Tense, Cerita Seru Masa Lalu

Sebelum lanjut, saya cerita sebentar pengalaman menulis artikel ini. Tulisan ini sudah tertunda beberapa minggu. Kenapa gitu? Selain belum ada ide yang berkelebat di kepala, seminggu lalu saya pulang kampung. Ah, namanya juga di kampung halaman, ya tentu banyak godaan yang bikin nggak fokus kerja. Biasalah, kumpul sama keluarga adalah prioritas utama setiap pulang kampuang (hashtag: edisi anak rantauan). Setelah abis masa liburan, saya buka laptop dan nemu artikel tentang contoh paragraf Simple Past Tense ini masih ajah nongkrong di folder draft. Mau nggak mau, akhirnya keluarin jurus pemungkas deh. Apa itu? ”Force yourself!” Yap, memaksa diri biar ngeluarin semua ide. Apapun yang terjadi, harus tetap memaksa diri untuk tetap berkarya bahkan kalau sampai  Zombie Apocalypse  (koq jadi nyambung ke  Walking Dead  sih). Intinya, pekerjaan nggak bakal selesai kalau cuma diliatin doang. Untuk itu saya mau lanjut bikin contoh paragraf Simple Past Tense. Ingat ya, ini hanya contoh cer

Taktik Fox Kuasai Indonesia

Taktik Fox Kuasai Indonesia Untuk kepentingan Republik, pemerintah memberikan monopoli dagang kepada seorang taipan film Amerika. PADA 1947, Perdana Menteri Sjahrir meminta Sumitro Djojohadikusumo berangkat ke Amerika Serikat untuk menyiapkan jalan agar sengketa Indonesia-Belanda masuk dalam agenda Dewan Keamanan PBB. Sumitro tak punya paspor, apalagi uang. Dia menembus blokade Belanda menuju Singapura dan meyakinkan Konsulat AS di sana untuk memberikan visa. Dia juga mengatur penyelundupan kapuk dan kina untuk membiayai perjalanannya. Satu kapal Amerika yang berusaha mematahkan blokade disita Belanda. Satu kapal lainnya berhasil membawa muatan ke New York tapi para bankir tak mau membayar $80.000 atas pengiriman barang-barang itu. Padahal, setiba di New York, Sumitro tak punya kontak dan uang tunai –hanya $20 di kantong. Sumitro pun melibatkan firma hukum

Antara Perempuan dan Politik

Antara Perempuan dan Politik Supeni menolak pemisahan perempuan dari partai politik. Kritiknya tak asal bunyi, ia jadi tokoh penting dalam PNI. Supeni kala menemani Sukarno menyambut Putri Michiko dari Jepang. Sumber: Supeni Wanita Utusan Negara. PROKLAMASI mengubah konfigurasi politik. Ketiadaan musuh bersama membuat lelaki menjadi makin dominan dalam bidang politik sementara perempuan disingkirkan dan dianggap lebih layak bergerak di bidang sosial. Organisasi perempuan yang bercorak keagamaan, misalnya, kebanyakan berjalan dengan pembagian kerja model ini. Kecenderungan seperti itu dikritik para aktivis perempuan, salah satunya Supeni. Cora Vreede-de Stuers dalam Sejarah Perempuan Indonesia menyebut Supeni menolak keras pemisahan perempuan dan partai politik. Menurutnya, perempuan harusnya dianggap setara dan disamakan statusnya dengan lelaki untuk ikut andil dalam urusan-urusan politik. Pendapat