Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Puisi Didekat-Mu Tuhan by Diah Permata Sirait

Didekat-Mu Tuhan, Ku rasakan hidup. Ku rasakan terbang, Mengepakkan sayapku mendarat ku hingga ke-awan. Didekat-Mu Tuhan Ku mengitari cakrawala, Pelita cahaya-Nya kutaruh dihatiku. Ku bersinar pada sekelilingku, Memagari setiap insan di sekelilingku. Didekat-Mu Tuhan, Teduhlah aku. Damailah jiwaku, Lengkaplah hidupku. Tak berarti yang lain bagiku, Semu-lah mereka untuk-ku. Hanya Engkau, Satu kerinduan yang mulia, Berada dalam hadirat-Mu,  selalu. IG: diahpermatasirait

Puisi Cahaya-Mu by Diah Permata Sirait

Hari ini aku adalah kegelapan, Jika Engkau tak menyinari aku dengan Cahaya-Mu. Hari ini aku adalah yang buta, Jika Engkau tak membimbingku dengan Cahaya-Mu. Hari ini aku adalah kekosongan, Jika Engkau tak mengisi hatiku dengan Cahaya-Mu. Hari ini aku adalah kesendirian, Jika Engkau tak gemawan memelukku dengan Cahaya-Mu. Hari ini aku adalah sepatah kata yang bisu, Jika engkau tak menyelaraskan lisanku dengan Cahaya-Mu. Aku butuh Cahaya-Mu, Sebab tanpa Cahaya-Mu Ig: diahpermatasirait

Puisi Motivasi Jiwa by Diah Permata Sirait

*** Berbahagialah kita yang disakiti oleh orang yang kita sayangi. Karena kita akan diingat selamanya. Dia akan terus mengingat kita, sepedih kita merasakan sakitnya. Dan kita harus bersedih ketika orang yang kita sayangi membuat kita tertawa. Sebab kita akan terlupa dari ingatannya. Karena orang itu akan melupakan kita sebahagia ketika kita tertawa. IG: diahpermatasirait

Puisi Merindukanmu by Diah Permata Sirait

*** Merindukanmu Untuk sebuah musim yang tengah menjauh. Memagari diri dengan jarak, Perlahan dengan kepastian kau dan aku kembali asing seperti permulaan. Memaksa lagi pikiranku, untuk mencintai kesedihan, kepadamu kesunyian. Sebab kekasih-ku tiada lain hanya engkau keheningan. Peluk erat selalu diriku, hingga tak ku kenali lagi adanya kesendirian. Sebab diriku telah menjadi angin yang berhembus di kehampaan. Ig: diahpermatasirait

Puisi Kepada Jiwaku by Diah Permata Sirait

Jiwaku, Seperti apa itu kehidupan. Apakah yang berawal dari rahim seorang ibu. Dan berakhir dalam petukan perut bumi. Jiwaku, Seperti apa itu kematian. Apakah seperti migrasi dari keramaian menuju kesunyian. Atau seperti kehampaan yang paling hampa. Kiranya begitu, Dekaplah diriku sampai tenggelam ke dasar lautannya. Biar ku kenali apa itu keheningan. IG: Diahpermatasirait